Sabtu, 04 Oktober 2014

Metafisika Eksperimental Penantang Kecepatan Cahaya Einstein

Metafisika Eksperimental Penantang Kecepatan Cahaya Einstein




Di milenenium sekarang ini sering kali kita dituntun untuk hanya mempercayai pada hal-hal atau sesuatu yang nyata terlihat dan bisa dijelaskan secara logika ilmu pengetahuan. Jika ada sesuatu yang tidak bisa kita dilihat,didengar,dirasakan,diambil,dimakan,diminum, dinaiki, dipakai, dijual ataupun dibeli, maka hal tersebut akan dianggap tidak ada, tidak perlu diingat apalagi diketahui. Bagi mereka yang berani menentang hukum yang tidak resmi itu, sering kali dianggap aneh dan menjadi sesuatu hal yang harus dijauhi.

Einstein – Relativitas dan Alam semesta Empat Dimensi

Sebelum adanya teori relativitas Einstein, hukum fisika yang menggambarkan cara kerja dunia ini didasarkan pada prinsip Newton. Di awal tahun 1900-an, Einstein menyatakan sebuah teori yaitu bahwa dimensi ruang bukanlah merupakan tiga dimensi dan dimensi waktu tidak dipisahkan. Dia mengajukan sebuah alam semesta empat dimensi yang sekarang dikenal dengan kontinum ruang dan waktu. Maksudnya yaitu bahwa energy dan massa dapat saling ditukar, Objek-objek yang menurut kita solid, sebetulnya tidak (massa=energy); segala hal yang sepertinya solid sebenarnya adalah bentuk pergerakan energy pada suatu area getaran yang berbeda (energy=getaran).

Dia mengemukakan bahwa gerakan yang absolute itu tidak ada karena tidak ada objek di alam semesta ini yang bisa dikatakan sebagai kerangka referensi absolute. Dia mengatakan bahwa seumpama dua pengamat yang sama-sama bergerak dengan kecepatan cahaya yang konstan dan saling berhubungan satu sama lain dan masing-masing mengobservasi dua peristiwa yang identik, maka yang satu akan merasa bahwa dua peristiwa tersebut terjadi secara bersamaan, sedangkan yang satu akan melihat dua peristiwa tersebut terjadi secara berurutan. Dengan kata lain, tidak mungkin menentukan kapan suatu peristiwa terjadi tanpa mengatakan di mana terjadinya.

Bagi paranormal ini artinya waktu tidak lagi linear, suatu pengalaman supranatural bisa berupa sesuatu yang pernah terjadi, sesuatu yang terjadi di sini dan sekarang atau di masa depan, atau sesuatu yang hanya merupakan kemungkinan dan mungkin tidak pernah terjadi.

Saat ditanya tentang kelengkapan teorinya, Einstein mengatakan bahwa dia yakin teori yang dia ajukan ini baru merupakan permulaan. Teori relativitasnya sejak itu selalu mengalami perkembangan. Di tahun 1960-an, para ahli fisika memperluas teori relativitas hingga mencakup fenomena elektromagnetik yang sekarang dikenal dengan teori unified field. Teori ini menyatakan bahwa ada empat kekuatan berbeda yang mengendalikan semua interaksi dalam segala hal : gravitasi, elektromagnetik, strong force, weak force.

Baru-baru ini para ahli fisika berusaha mengombinasikan teori-teori relativitas baru ini dengan memasukan semua interaksi-interaksi medan tenaga dalam satu teori besar yang disatukan atau super-symmetry. Jika bisa tercapai, medan-medan energy yang berinteraksi – termasuk dimensi paranormal – dapat diterima secara ilmiah.

Planck – Alam semesta dengan multitrack

Ahli fisika dan pujangga abad 20, Max Planck, pelopor fisika kuantum, menulis bahwa kita hidup dalam apa yang dia deskripsikan sebagai suatu alam semesta multitrack. Planck menyatakan bahwa, pada setiap track atau alam semesta yang bervariasi , hukum untuk dimensi waktu,ruang,dan zat sangat berbeda dari yang ada di semua track lain. Dalam dunia realitas inderawi sehari-hari, hukum-hukum yang berlaku adalah apa yang kita lihat dan kita alami. Contohnya, kita tahu bahwa satu jam itu 60 menit, jika anda berjanji dengan seseorang teman untuk bertemu saat makan siang pada waktu tertentu, maka anda tahu bahwa teman anda juga juga akan mengerti waktu yang anda tentukan. Intinya, waktu menurut anda sama dengan waktu menurut teman anda. Dan jika teman anda tidak memenuhi janji pada waktu yang ditentukan, berarti teman anda tidak datang atau datang terlambat. Dan teman anda juga tahu bahwa dia telah ingkar janji atau telat.

Tetapi dalam dunia submiskroskopik dan partikel-partikel kuantum, tidak satu pun dari hal itu diterapkan. Suatu electron dapat berpindah dari satu orbit yang berputar mengelilingi nucleus suatu atom, ke orbit lain tanpa pernah menyebrang ruang antar orbit. Terjadi tanpa pergerakan, tanpa waktu yang bisa diukur, dan electron itu sendiri juga dapat berubah.

Jika kita menerima teori planck bahwa ada sesuatu hal seperti alam semesta multitrack sepertinya masuk akal bahwa mungkin memang ada suatu jalan dalam kosmos multitrack ini bagi dunia paranormal. Dan, jika dipikir lebih dalam, dapat menjadi suatu tempat dimana hukum untuk dimensi waktu, ruang dan zat menjadi sangat berbeda dari yang ada dalam relativitas panca indra, relativitas, dan partikel-partikel submiskroskopik.

Planck dan Einstein – Alam semesta medan electromagnet multidimensi

Teori yang abstrak ini menjadi dasar bagi semua bidang fisika baru yang dikenal sebagai mekanika kuantum. Akhirnya mereka memberi dasar untuk penelitian di bidang seperti tenaga atom.

Hanya dalam beberapa ratus tahun kemudian, energy dan massa menjadi dapat ditukar dan apa yang kita pikir sebagai objek solid sebenarnya merupakan energy yang bergetar pada tingkat yang tidak dapat kita lihat. Dimensi ruang bukan lagi merupakan dimensi tiga dimensi, dan dimensi waktu tidak lagi merupakan kesatuan yang terpisah, tetapi mereka terhubung dalam continuum ruang dan waktu empat dimensi atau multidimensi. Di dalam empat dimensi ini mungkin juga terdapat suatu track untuk kesadaran manusia.
Alam semesta yang kita tahu sekarang sudah bukan lagi sebuah mesin ala newton dengan bagian-bagian yang multiple, tetapi suatu dinamika yang bagian-bagiannya saling berhubungan.

Metafisika eksperimental – Sebuah alam semesta yang saling berkaitan

Terakhir, para ahli fisika menggunakan konsep medan energy untuk menyatakan bahwa semua zat hidup berada di dalam medan electromagnet dan di abda 20 telah dikembangkan beberapa teori tentang kuantum dan partikel, yang hanya dapa disebut metafisika eksperimental. Teori-teori yang lebih baru ini berpendapat bahwa cahaya adalah suatu partikel dan juga suatu gelombang; bukan suatu gelombang riil secara fisik seperti suara atau air, tetapi suatu kemungkinan gelombang yang menunjukan kemungkinan adanya saling keterkaitan.

Di tahun 1960-am, ahli fisika john bell mendalilkan bahwa partikel-partikel sub atom terhubung melebihi dimensi ruang dan waktu. Teori bell menyatakan bahwa apapun yang terjadi pada sauatu partikel akan berdampak pada yang lain dan tidak terjadi dalam suatu konsep waktu yang kaku dan berjalan dengan cepat.

Einstein membatasi alam semesta dengan mengatakan bahwa tidak mungkin bagi apapun berjalan lebih cepat dari kecepatan cahaya. Teori bell berpendapat bahwa partikel-partikel sub atom saling berhubungan jadi akan mungkin untuk berjalan lebih cepat dari kecepatan (superluminal speed).

Ahli fisika pemenang nobel, David Bohm, telah mengajukan argument yang dapat diperaya tentang suatu alam semesta hologram yaitu informasi dimasukan dalam suatu medan ruang/energy/waktu secara hologram. Mudahnya, suatu potongan sebuah hologram merupakan sebuah gambaran/wakil yang persis dari keseluruhan dan satu potongan tersebut dapat digunakan untuk merekonstruksi ulang keseluruhan. Yang dimaksud dengan perkataan Bell adalah kita tidak bisa lagi memandang dan menganalisa dunia seperti cara Newton, dalam bagian-bagian terpisah dan berdiri sendiri. Segala sesuatu terhubungan dengan yang lain dan saling tergantung. Dalam satu kesatuan alam semesta, segala sesuatu yang terjadi dengan satu partikel berdampak pada partikel lain. Dan dalam semesta seperti ini, semua individu merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan yang ada dan dapat berhubungan dengan kekuatannya.

Setiap manusia pada dasarnya dapat dengan mudah berhubungan dengan konsep bahwa suatu alam semesta keseluruhan terdiri dari medan energy yang banyak berinteraksi, dan berkaitan dengan waktu yang linear.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar